Makalah Teknologi Pendidikan: Teknologi Sebagai Pendekatan dalam Problem Pendidikan
Makalah
Teknologi Sebagai Pendekatan dalam Problem Pendidikan
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Turno, M.Pd
Disusun oleh :
1. Dini M (25170)
2. Nur alimah (25170)
JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PEKALONGAN
2019
PENDAHULUAN
Pada dunia pendidikan teknologi memiliki peranan yang penting yaitu
sebagai alat bantu untuk mempermudah kegiatan. Seperti halnya dalam
dunia pendidikan digunakan dalam proses belajar mengajar sehingga dapat
memudahkan seorang pendidik dalam menyampaikan materi yang
disampaikannya.
Penggunaan teknologi terbukti sangat membantu aktivitas proses
belajar di kelas, terutama untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar
siswa. Namun pada kenyataan sekarang ini, banyak pendidik yang hanya
ingin melaksanakan tugas dengan cepat tanpa memperhatikan tingkat
pemahaman siswa dalam menyerap materi pembelajaran yang telah
disampaikan oleh pendidik tersebut. Hal ini menyebabkan kualitas belajar
siswa menurun dan tidak kreatif, merupakan salah satu dari problem
pendidikan yang harus diatasi dan harus dicari solusinya dengan
menggunakan pendekatan teknologi pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja problem pendidikan aktual?
2. Bagaimana menganalisis dan memecahkan problem pendidikan?
C. Tujuan
1. Menjelaskan berbagai problem pendidikan.
2. Menjelaskan berbagai model pemecahan masalah.
PEMBAHASAN
A. Teknologi Pembelajaran dan Manfaatnya
Era informasi dan pengenalan teknologi di dunia pendidikan telah
mengubah paradigma pembelajaran. Di era ini, menurut UNESCO,
lembaga-lembaga pendidikan tidak hanya dituntut untuk mendorong peserta
didik untuk belajar (to learn), tetapi juga dituntut untuk dapat
mendorong peserta didik untuk belajar menguasai ilmu (learning to
acquire knowledge), mempromosikan aktivitas belajar bertindak (learning
to act), belajar hidup bersama (learning to live together), dan belajar
untuk kehidupan (learning for life), dengan paradigma belajar sepanjang
hayat (life long learning).
Pengaruh penggunaan Teknologi telah masuk dalam dunia pendidikan,
dan telah membawa dampak positif yang besar dalam system pendidikan di
Indonesia, serta menciptakan suatu paradigm baru dalam penyelenggaraan
pendidikan. Secara khusus Teknologi mempunyai kemampuan dan kontribusi
yang sangat besar dalam merubah budaya belajar. Perubahan paradigm ini,
lebih mengarah pada terciptanya budaya learning how to learn, dan
budaya long live learning yang tidak tergantung tempat dan waktu.
Keunggulan Teknologi yang diperankan oleh Internet dalam menyediakan
informasi apa saja, yang ditayangkan secara multimedia, telah membawa
Perubahan dalam budaya belajar khususnya dalam Proses Belajar Mengajar
(PBM). Saat ini, hanya klembaga pendidikan (berbagai negara, telah
menyelenggarakan pendidikan jarak jauh dengan menggunakan bantuan
Teknologi. Pendidikan seperti ini dinamakan sebagai e-Education,
e-Learning, e-Campus, e-digital, Tele-Education, Cyber-Campus, Virtual
University, dan lain-lain yang juga dilengkapi dengan digital library
atau virtual-library termasuk didalam nya e-book.
Terdapat empat manfaat besar peran teknologi dalam pendidikan:
1. Sebagai alat pengelolaan pengetahuan.
2. Sebagai alat pembelajaran.
3. Sebagai alat pengelolaan usaha.
4. Sebagai alat pengkajian.
B. Permasalahan dan Tantangan dalam Penerapan Teknologi Pendidikan.
Dalam menerapkan konsep dan prinsip teknologi dalam
pendidikan dan pembelajaran, perlu di perhatikan adanya masalah,
isu, ataupun tantangan agar teknologi dapat membantu proses
pembelajaran secara optimal. Permasalahan dan tantangan dimaksud secara
garis besar meliputi perbedaan kondisi wilayah atau daerah dan
praktik atau pelaksanaan pendidikan di lembaga-lembaga pendidikan.
a. Kondisi daerah/wilayah
Kondisi geografis, demografis, ekonomis, dan budaya negara kita
bervariasi. Perbedaan tersebut membawa perbedaan, seperti keterbatasan
dalam sumber daya manusia, sumber daya non-manusia, infrastruktur
teknologi komunikasi, mobilitas tenaga ahli komunikasi,pasokan tenaga
listrik, langka atau kurangnya dana untuk mendukung pengembangan
teknologi dalam pendidikan, khususnya pendidikan yang menghasilkan
calon guru, dan sebagainya. Masalah atau isu-isu tersebut
berdampak pada banyaknya sekolah yang belum terjamah teknologi
informasi dan komunikasi maju seperti komputer dan internet.
b. Praktik/ pelaksanaan
Terdapat perbedaan besar antar-daerah atau sekolah dalam
penggunaan teknologi untuk pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, satu di antaranya karena perbedaan keterampilan pihak
dosen/guru dalam menggunakan Teknologi. Faktor lain karena kurikulum
pendidikan calon guru yang belum memasukkan teknologi sebagai
bagian integral dalam proses pembelajaran. Ketiadaan sarana dan
prasarana penunjang teknologi juga merupakan faktor penting
penyebab bervariasinya lembaga-lembaga pendidikan dalam memanfaatkan
teknologi. Bagi banyak guru terutama di pedesaan atau daerah terpencil,
akses ke komputer atau produk teknologi pendidikan yang lain masih
berupa impian. Sebaliknya, bagi dosen/guru-guru di perkotaan
telah banyak yang dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk
pendidikan, seperti internet, komputer multimedia, VCD, DVD, dan
sebagainya. Secara terinci masalah-masalah tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut.
1) Kurikulum
• Belum dikembangkannya
kurikulum yang berkenaan dengan teknologi informasi dan
komunikasi (ICT), baik sebagai matapelajaran yang berdiri
sendiri maupun terintegrasi dengan matapelajaran lain sesuai konsep
pembelajaran terpadu.
• Dalam pelaksanan kurikulum dan pembelajaran belum sepenuhnya memanfaatkan Teknologi informasi dan komunikasi.
• Evaluasi prestasi belajar siswa belum mengacup ada pemanfaatan teknologi.
2) Pendidik dosen/guru
• Pengembangan staf pengajar agar
memiliki kemampuan profesional di bidang teknologi masih banyak
mengalami hambatan, baik disebabkan oleh terlalu banyaknya staf
maupun karena terbatasnya waktu, sarana, dana, dan tenaga yang
tersedia. Padahal dosen/guru perlu memiliki pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang inovatif agar teknologi dapat diterapkan dengan baik
sehingga memberi manfaat kepada siswa.
• Sikap pendidik yang enggan
mengikuti perubahan dan rasa takut terhadap teknologi informasi baru.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa dosen/guru sebagi mana halnya
mahasiswa/siswa, hanya mau mempelajari keterampilan baru mana kala ada
tuntutan kebutuhan untuk itu. Mereka enggan mengikuti inovasi teknologi
bila teknologi tersebut tidak relevan dengan masalah-masalah yang
dihadapi dalam rangka melaksanakan tugas mereka.
3) Perangkat Keras (Hardware)
• Terbatasnya akses untuk mendapatkan produk teknologi baru.
• Ketidaksesuaian produk-produk teknologi dengan kebutuhan pemakai.
• Terbatasnya biaya pengadaan perangkat keras teknologi.
• Kesulitan mengikuti cepatnya perkembangan produk teknologi.
• Terbatasnya biaya pemeliharaan.
• Kesulitan pengoperasian perangkat keras.
• Kesulitan mengadakan perbaikan, perawatan, dan penggantian suku cadang.
4) Perangkat Lunak (Software)
• Masalah hak cipta yang harus
dihormati/dihargai jika hendak menggunakan hak milik orang lain karena
untuk memenuhi ketentuan Undang-undang Hak Cipta banyak biaya yang harus
dikeluarkan.
• Sedikitnya produk pengembangan perangkat lunak untuk semua bidang studi dan semua jenis, jenjang, atau tingkatan pendidikan.
• Terbatasnya inovasi
pengembangan perangkat lunak yang dapat memacu pengembangan kreativitas
dan kemampuan memecahkan masalah dengan menggunakan teknologi.
• Kebanyakan perangkat lunak
dibuat dengan menggunakan bahasa Inggris. Pengguna yang tidak menguasai
bahasa Inggris akan mengalami kesulitan.
5) Jaringan Informasi
• Belum luasnya pengembangan
jaringan informasi, baik yang bersifat lokal, regional, maupun
global/internasional pada setiap lembaga pendidikan.
• Belum meratanya penyebarluasan informasi tentang pengembangan dan pemanfaatan teknologi.
6) Paket Pembelajaran
• Terbatasnya pengembangan paket belajar dengan memanfaatkan teknologi untuk keperluan pembelajaran.
• Sedikitnya paket pembelajaran yang ada di pasaran yang sesuai dengan kebutuhan setempat.
7) Evaluasi
• Ketiadaan prosedur dan instrumen evaluasi yang menyangkut pengembangan dan pemanfaatan teknologi.
• Sedikitnya kajian/penelitian secara sistematis dampak penggunaan teknologi terhadap proses dan hasil belajar siswa.
8) Dana
• Keterbatasan sumber dana untuk pengembangan dan pemanfaatan teknologi.
C. Strategi Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran
Agar teknologi dapat bermanfaat secara optimal dalam
meningkatkan kualitas dan produktivitas pembelajaran, maka perlu
diterapkan strategi sesuai konsep dan prinsip teknologi pembelajaran.
Langkah-langkah sistematis pengembangan dan pemanfaatan teknologi secara
terperinci meliputi desain, pengembangan/produksi, pemanfaatan,
pengelolaan, dan evaluasi. Berikut ini disajikan strategi sistematis
pengembangan dan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran:
1) Pengembangan Kurikulum
Rusman (2009: 1) berpendapat bahwa perkembangan yang terkait ilmu
pengetahuan dan teknologi, masyarakat, berbangsa dan bernegara, maupun
isu-isu di dalam dan di luar negeri merupakan tantangan yang harus
dipertimbangkan dalam kurikulum. Senada dengan pendapat Rusman, Sumantri
(1994: 25) menambahkan bahwa pembangunan pada masa kini dan masa yang
akan datang menuntut perubahan dan inovasi kurikulum. Pengembangan
kurikulum dan pelajaran berkaitan dengan kegiatan yang menghasilkan
produk baru.
Perkembangan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat
ini sangat pesat dan berpengaruh sangat signifikan terhadap pribadi
maupun komunitas, segala aktivitas, kehidupan, cara kerja, metode
belajar, gaya hidup maupun cara berpikir. Oleh karena itu, pemanfaatan
TIK harus diperkenalkan kepada siswa agar mereka mempunyai bekal
pengetahuan dan pengalaman yang memadai untuk bisa menerapkan dan
menggunakannya dalam kegiatan belajar, bekerja serta berbagai aspek
kehidupan sehari-hari, bahkan bisa juga dikembangkan menjadi kegiatan
wira usaha.
2) Pengembangan Sumber Daya Manusia
Teknologi pendidikan merupakan bidang keilmuan yang memiliki tujuan
untuk memfasilitasi proses belajar dengan memanfaatkan beraneka sumber
belajar termasuk teknologi yang tepat guna agar tercipta pembelajaran
yang efektif dan efisien. Teknologi pendidikan menjadi salah satu
alternatif pemecahan masalah yang berkaitan dengan membentuk sumber daya
manusia Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing.
Heinich, et al seperti yang dikutip oleh Prawiradilaga (2012: 68)
menyebutkan bahwa belajar sebagai pengembangan pengetahuan, keahlian,
atau sikap ketika seseorang berinteraksi dengan informasi dan
lingkungan. Pada dasarnya melalui belajar, manusia dapat meningkatkan
kapasitas pengetahuan, keahlian, dan sikap sebagai sumber daya dalam
memenuhi kebutuhannya. Belajar dapat memberikan perubahan dalam diri
setiap manusia.
Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam dan sumber daya
manusia. Namun, jikakualitas sumber daya manusia Indonesia rendah, maka
negara asing akan dengan leluasa menguras sumber daya alam yang ada di
Indonesia dan sumber daya manusia yang ada tidak dapat bersaing dengan
negara lain. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyediakan
berbagai macam sumber belajar. Melalui pemanfaatan beraneka sumber
belajar, diharapkan proses belajar dan pembelajaran dapat berjalan
efektif dan efisien.
Peran teknologi pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber
daya manusia meliputi: 1) memfasilitasi belajar melalui proses
merancang, mengembangkan, memanfaatkan, mengelola, dan mengevaluasi
sumber-sumber belajar; 2) memecahkan permasalahan belajar dengan
memadukan berbagai bidang keilmuan secara terintegrasi; 3) memecahkan
masalah belajar pada manusia secara menyeluruh dan serempak, dengan
memperhatikan dan menkaji semua kondisi dan saling berkaitan
diantaranya; 4) menggunakan teknologi sebagai proses dan produk untuk
membantu memecahkan masalah belajar; 5) memberikan pilihan pemecahan
permasalahan kinerja organisasi secara sistematis melalui teknologi
kinerja dan desain instruksional; dan 6) menciptakan inovasi dalam
bidang pendidikan dan pembelajaran serta menyebarkannya.
3) Penyiapan perangkat lunak/software
• Mengembangkan/memproduksi
program teknologi berbasis komputer multi media, seperti hypermedia,
interactive video, CD-ROM, DCD, VCD.
• Mengembangkan prototype program teknologi
• Mengoleksi program teknologi dengan jalan membeli atau berlangganan.
• Mengadakan ujicoba/evaluasi penggunaan program teknologi untuk pembelajaran.
4) Penyiapan perangkat keras/hardware
• Identifikasi kriteria perangkat keras teknologi yang sesuai dengan kebutuhan sekolah.
• Meneliti rasio yang paling efektif tentang jumlah perangkat keras dan perangkat lunak dengan jumlah siswa dan guru/dosen.
• Meneliti cara memasang (installing) peralatan teknologi.
• Mengembangkan kriteria pemilihan peralatan teknologi.
5) Pengelolaan, Organisasi, dan Lingkungan (Setting)
• Mendirikan pusat-pusat
teknologi (pusat teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan dan
pembelajaran) di berbagai tingkatan/wilayah: PT, Sekolah, Kecamatan,
Kabupaten, Propinsi, dan seterusnya).
• Memaksimalkan penggunaan pusat-pusat teknologi yang ada untuk mengembangkan dan memproduksi program teknologi.
• Menjalin kerjasama antar instansi/lembagayang terkait untuk mendapat dukungan (universitas, pusat teknologi, dan sekolah).
• Mengembangkan jaringan
informasi (network) antar pengembangan dan pengguna teknologi, baik
lokal, regional, maupun internasional (menggunakan internetdan
website).
PENUTUP
Kesimpulan
A. Teknologi Pembelajaran dan Manfaatnya
Pengaruh penggunaan Teknologi telah masuk dalam dunia
pendidikan, dan telah membawa dampak positif yang besar dalam system
pendidikan di Indonesia, serta menciptakan suatu paradigm baru dalam
penyelenggaraan pendidikan. Secara khusus Teknologi mempunyai kemampuan
dan kontribusi yang sangat besar dalam merubah budaya belajar.
Perubahan paradigm ini, lebih mengarah pada terciptanya budaya learning
how to learn, dan budaya long live learning yang tidak tergantung
tempat dan waktu. Empat manfaat besar peran teknologi dalam pendidikan:
1. Sebagai alat pengelolaan pengetahuan.
2. Sebagai alat pembelajaran.
3. Sebagai alat pengelolaan usaha.
4. Sebagai alat pengkajian.
B. Permasalahan dan Tantangan dalam Penerapan Teknologi Pendidikan.
Permasalahan dan tantangan secara garis besar meliputi perbedaan
kondisi wilayah atau daerah dan praktik atau pelaksanaan
pendidikan di lembaga-lembaga pendidikan.
C. Strategi Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran
Agar teknologi dapat bermanfaat secara optimal dalam
meningkatkan kualitas dan produktivitas pembelajaran, maka perlu
diterapkan strategi sesuai konsep dan prinsip teknologi pembelajaran.
Langkah-langkah sistematis pengembangan dan pemanfaatan teknologi secara
terperinci meliputi desain, pengembangan/produksi, pemanfaatan,
pengelolaan, dan evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Yuberti, Dinamika Teknologi Pendidikan. (Bandar Lampung: IAIN Raden Intan Lampung)
Mirfani, Aceng Muhtaram. “Manfaat dan Kendala Teknologi Informasi Pendidikan”. Dalam http://file.upi.ac.id
Priyanto, Dwi. 2006. “Peranan Teknologi Pembelajaran dalam Memecahkan
Masalah Strategi Pembelajaran”. Dalam Insania: Jurnal Pemikiran
Alternatif Kependidikan Volume 11 April 2006.
Triwiyanto, Teguh. 2016. “Managemen Kurikulum Dan Pembelajaran”. (Jakarta: PT Bumi Aksara.
Achyanadia, Septy. “Peran Teknologi dalam Meningkatkan Kualitas SDM”.
Dalam Pascasarjana: Jurnal Teknologi Pendidikan Volume 5 tahun 2016.
Haibadnan, “Inovasi Kurikulum Pembelajaran Berbasis ICT (Information
Communication Technology) di Sekolah”,
(https://habibadnan.wordpress.com/2010/12/20/inovasi-kurikulum-pembelajaran-berbasis-ict-information-communication-technology-di-sekolah/),
diakses pada tanggal 17 Maret 2019
Comments
Post a Comment